Obat AIDS murah (dari berbagai sumber di internet dan penelitian pribadi)
 Obat AIDS herbal yang diyakini mampu menyembuhkan penyakit HIV/AIDS 
salah satunya adalah minyak kelapa  Banyaknya Obat AIDS herbal
 membuktikan bagaimana peran manusia yang terus menerus mencari Obat 
AIDS yang ampuh dan manjur dalam upaya meredam penularan dan penyebaran 
virus HIV/AIDS ini. seperti halnya Buah merah yang juga banyak diyakini 
sebagian orang sebagai Obat AIDS herbal yang dapat menyembuhkan penyakit
 itu.
 obat -aids-herbalDari memobee.com
 Di dalam bukunya: “The Healing Miracles of Coconut Oil” (Minyak Kelapa 
Penyembuh Yang Ajaib, cetakan ke-3, 2003) Dr. Bruce Fife melaporkan 
suatu kejadian kasus sebagai berikut.
 Pada bulan September 1996 
seorang pasien HIV/AIDS bernama Chris Dafoe, tinggal di Cloverdale, 
Indiana, Amerika, merasa bahwa hidupnya tidak akan lama lagi. Berat 
badannya terus menurun secara drastis, demikian juga tenaga dan 
kekuatannya makin lama makin berkurang. Dia merasakan tubuhnya semakin 
hari semakin parah. Hal ini diakibatkan karena infeksi virus HIV–nya 
telah merajarela menggerogoti seluruh bagian tubuhnya. Hasil pemeriksaan
 laboratorium yang terakhir menunjukkan bahwa di dalam darahnya telah 
ditemukan lebih dari 600,000 virus RNA dan ini merupakan suatu indikasi 
bahwa dia sudah benar-benar dekat diambang pintu kematian.
 Dalam 
kondisi untuk menyongsong hari kematiannya itu, ia segera menjual semua 
harta bendanya dan mulai mempersiapkan keperluan pemakamannya. Semua 
biaya keperluan untuk pembelian peti mati, sebidang tanah pekuburan dan 
biaya yang diperlukan untuk pengurusan upacara penguburuannya telah 
dilunasi di muka . Sebelum ia mati, dia ingin mengabulkan untuk dirinya 
sendiri satu nazar dengan menggunakan semua sisa kekuatan dan tenaganya 
yang terakhir, untuk pergi berlibur ke suatu daerah pedalaman di salah 
satu hutan di kepulauan pasifik. Akhirnya ia memilih suatu negara kecil,
 yakni Republik Suriname.
 Setibanya di sana ia langsung 
melanjutkan perjalanannya ke daerah pedalaman dan tinggal bersama dengan
 masyarakat suku Indian. Selama tinggal di sana, dia menjalani kehidupan
 sesuai dengan adat istiadat mereka, dan makan makanan seperti yang 
sehari-hari dimakan oleh para penduduk setempat. Setiap hari disajikan 
masakan yang selalu mengandung campuran buah kelapa.
 Pada suatu 
hari, kepala suku Indian itu memberi tahu Dafoe, katanya ” mereka 
menggunakan buah kelapa sebagai bahan dasar utama untuk membuat segala 
macam ramuan obat-obatan. Mereka juga memakai santan kelapa yang 
dicampur dengan berbagai bahan dari berbagai jenis pohon dan 
rempah-rempah yang ditemukan di sekitar hutan untuk meramu segala jenis 
obat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Setiap pagi sarapan rutin 
mereka adalah suatu sajian yang selalu dicampur dengan buah kelapa yang 
dimasak dan dikatakan sajian seperti ini merupakan pencegahan penyakit.
 Selama melakukan kehidupan di kampung suku Indian tersebut, keadaan 
kesehatan Dafoe setiap hari mengalami kemajuan, kekuatan dan tenaganya 
semakin hari makin terasa meningkat, dan berat badannya pun mengalami 
kenaikan tidak kurang dari 16 kilogram. Setelah menghabiskan 6 minggu 
berlibur, ia lalu pulang ke Amerika dan langsung pergi memeriksakan 
keadaan kesehatannya. Kali ini, hasil pemeriksaan laboratoriumnya 
menunjukkan bahwa yang semula di darahnya terinfeksi berat dengan virus 
HIV, sekarang sudah sangat berkurang sekali, sampai-sampai sangat sulit 
untuk mendeteksinya, dan dia tidak menyangka kelapa ternyata bisa 
menjadi obat AIDS herbal.
 Dafoe lalu meneruskan kebiasaannya 
makan kelapa yang dimasak sebagai sarapan pagi dan dicampur dengan biji 
sereal panas. Dia yakin bahwa kebiasaan sarapan dengan campuran buah 
kelapa yang dimasak setiap hari telah dapat mengontrol infeksi virus 
HIV-nya. Sekarang ia sudah bisa mengenyam kembali kehidupan yang normal 
dan merasa berbahagia. Dengan semangat hidup yang baru saja ia peroleh, 
ia berkata, “Saya merasa sehat dan segar bugar kembali. Semangat dan 
tenaga saya sekarang jauh lebih baik daripada sebelumnya.”
 Minyak Kelapa menjadi Obat  AIDS Herbal yang dapat membunuh Virus HIV
 Apakah bedanya antara lemak dan minyak? Istilah lemak dan minyak sering
 kali dipakai secara serabutan. Secara harafiah perbedaan yang 
sebenarnya adalah; yang pertama akan tetap berbentuk padat (solid) pada 
suhu kamar, sedangkan yang kedua akan tetap berbentuk cair (liquid). 
Sebagai contoh, “lard” (gajih) disebut lemak, sebaliknya minyak jagung 
disebut minyak. Padahal keduanya adalah golongan lemak dan dalam istilah
 ilmu kimia disebut fats atau fatty acids.
 Lemak jenuh adalah 
trigleserida (triglyceride), demikian pula lemak tidak jenuh adalah 
trigleserida juga. Setiap molekul trigleserida mengandung 3 molekul asam
 lemak. Berdasarkan struktur kimiawinya, ada atau tidaknya ikatan ganda 
dalam molekul asam lemak yang terkandung dalam trigleserida, jenis lemak
 dapat dibagi menjadi 3 kelompok; yakni (1) Lemak jenuh (saturated fatty
 acids), (2) Lemak tak Jenuh tunggal (mono-unsaturated fatty acids) dan 
(3) Lemak jenuh ganda (Poly-unsaturated fatty acids). Lihat di bawah 
ini:
 Minyak kelapa dan jenis minyak palm lainnya merupakan jenis 
minyak yang secara alamiah mengandung asam lemak golongan rantai sedang 
(MCFA) dan rantai pendek (SCFA) yang kadarnya paling tinggi di antara 
semua jenis minyak goreng. Sifat yang istimewa inilah yang membedakan 
minyak kelapa dan minyak sawit dengan minyak goreng lainnya. Minyak 
sayur sama sekali tidak mengandung MCFA, sedangkan minyak palm jenis 
lain hanya mengadung sedikit sekali MCFA.
 Minyak kelapa dan sawit
 merupakan sumber MCFA yang paling kaya di antara semua minyak goreng 
yang bisa menjadi obat AIDS herbal. Minyak sawit mengandung 58 % MCFA 
dan minyak kelapa memgandung 64% MCFA. Karena kedua jenis minyak ini 
mempunyai kadar MCFA yang paling tinggi, maka baik secara biologis 
maupun kimiawi mempunyai pengaruh dan dampak positif dan istimewa 
terhadap kondisi kesehatan tubuh kita, dan juga mempunyai sifat pembunuh
 mikroba .
 Jenis MCFA yang terkandung dalam minyak kelapa adalah 
jenis asam lemak jenuh berantai sedang (MCFA) seperti asam laurat 
(luaric acid), asam kaprilik (Caprylic acid) dan asam kaprik (Capric 
acid). Dalam tubuh asam laurat, asam kaprilik dan asam kaprik akan 
langsung diserap dan dimetaboliser di dalam hati untuk memproduksi 
energi. Jadi tidak terbentuk lemak dan tidak pula membuat kolesterol.
 Sifat lain yang sangat berharga dan istimewa dari ketiga asam lemak 
jenuh rantai sedang itu ialah mempunyai potensi untuk membunuh 
mikroba-mikroba, yang sel membrannya (Cell membrane)-nya terdiri dari 
lapisan asam lemak tak jenuh berantai panjang (LCFA), dengan cara 
menghancurkan sel membrannya. Beberapa jenis mikroba sudah dibuktikkan 
peka terhadap asam lemak jenuh rantai sedang.Dengan demikian asam lemak 
jenuh rantai sedang (MCFA) yang terkandung dalam minyak kelapa, dapat 
menjadi sejenis antibiotika yang poten. Telah diketahui bahwa lapisan 
membran virus HIV terdiri dari lapisan asam lemak rantai panjang tak 
jenuh (LCFA), maka bisa dihancurkan oleh asam lemak sedang yang berasal 
dari minyak kelapa. Untuk mendukung penemuan tersebut, di bawah ini 
adalah laporan hasil uji klinik Prof. Dr. Conrado Dayrit, M.D., ahli 
farmakologi dari University of Phillipines dan juga mantan presiden 
National Academy of Science and Technology, Phillipines.
 Prof. 
Dayrit melakukan studi banding dengan memakai 14 pasien HIV yang umurnya
 berkisar antara 22 sampai dengan 38 tahun. Ke-14 pasien ini dibagi 
menjadi 3 Kelompok. Semua pasien sebelumnya tidak pernah diberi obat 
anti-HIV.
 Kelompok I (empat pasien) diberi 22 gram monolaurin 
(monoglyceride of lauric acid yang berasal dari ekstrak minyak kelapa) 
per hari. Kelompok II (5 pasien) diberi 7,5 gram monolaurin dan kelompok
 III (5 pasien) hanya diberi 3,5 sendok makan minyak kelapa saja. Jumlah
 monolaurin yang terkandung dalam 3,5 sendok makan itu adalah setara 
dengan 22 gram monolaurin. Setelah 3 bulan perlakuan, ditemukan pada 7 
pasien (50%) yang jumlah virus HIV dalam darahnya sudah mulai berkurang.
 Uji klinik ini diakhiri pada akhir bulan ke-6. Dan dari 14 pasien dalam
 percobaan ini 9 pasien (64%) mengalami pengurangan jumlah virus dalam 
darah; di antaranya ditemukan 2 dari 4 pasien (50%) dalam kelompok I, 
empat dari 5 orang (80%) dalam kelompok II dan 3 penderita dari 5 (60%) 
dalam kelompok III. Sedangkan 11 pasien mengalami perbaikan dan kenaikan
 berat badan dan mereka nampak mengalami kemajuan. Hasil sementara uji 
klinik ini menunjang laporan hasil pengamatan lapangan, bahwa minyak 
kelapa adalah efektif untuk melawan HIV yang menjadi obat Aids Herbal 
yang ampuh.
 Urin, Sumber Nutrisi dan Kalori Yang Berharga
 
Hasil penelitian para ahli bidang terapi urin melaporkan, bahwa urin itu
 bukan cairan sampah yang tidak berguna atau beracun seperti yang 
disangka oleh sebagian besar para ahli dalam bidang kedokteran dan 
kesehatan, dan juga oleh orang awam. Urin sebenarnya adalah bahan baku 
yang sangat berharga untuk pembuatan obat paten (lebih dari 20 macam 
obat paten dan kosmetika, dan juga merupakan bahan nutrisi dan kalori 
yang berharga, yang berasal dari ekstrak air seni).
 Karena urin 
mengandung berbagai jenis mineral, vitamin, hormon, enzim, anti-bodi, 
asam amino essensial dan non-essensial, dan senyawa lain yang berguna. 
Sampai sekarang sudah ditemukan lebih dari 300 macam bahan senyawa 
aktif. Bahan senyawa ini bukan saja ditemukan dalam bentuk murni, akan 
tetapi juga sudah dibio-aktifkan, sehingga dengan mudah dapat diserap 
oleh tubuh tanpa harus membutuhkan bantuan enzim yang bisa menjadi obat 
AIDS herbal.
 Jadi dalam proses penyerapannya tidak dibutuhkan 
energi satu kalori pun. Sekalipun jumlahnya kecil, namun karena didaur 
ulang dengan cara diminum terus menerus sepanjang hari, maka akan 
terjadi snow ball effect. Dengan demikian ia sangat bermanfaat bagi 
orang yang sedang sakit dan lemah tubuh, karena mempunyai efek 
self-healing power yang bisa menjadi obat Aids Herbal.
 Urin Mempunyai Efek Kekebalan
 Menurut Prof. Dr. Ryoich Nakao, M. D. Director Miracle Cup of Liquid, 
Urine Research Institute di Jepang, menyatakan bahwa air seni jelas 
tidak toksik, walaupun ditemukan beberapa zat toksik atau antigen pada 
air seni, namun jumlahnya sangat kecil sekali,dan terutama bila 
seseorang sedang sakit, zat beracun atau antigen yang dalam jumlah kecil
 ini malah menyumbangkan efektifitas dari terapi urin.
 Bila zat 
toksik atau antigen (Misalnya HIV) yang sudah lemah (attenuated) masuk 
kembali ke dalam tubuh, maka mekanisme sistem pertahanan tubuh segera 
bereaksi. Zat-zat atau antigen yang keluar dari tubuh bersama dengan air
 seni, adalah sama dengan zat-zat (antigen) yang terlibat dalam proses 
penyakit yang sedang dialami. Maka antigen atau virus tersebut akan 
men-stimuler sistem daya pertahanan tubuh untuk membentuk anti-bodi 
untuk menyerang penyakit yang bersangkutan, dan berarti akan melawan 
terhadap penyakit yang sedang dideritanya.
 Proses ini adalah 
analog seperti yang terjadi bila seorang dokter melakukan vaksinasi, 
dimana sejumlah kecil antigen atau virus yang sudah dilemahkan 
(attenuated) disuntikan (DPT, MMR) atau diminumkan (Polio) kembali ke 
dalam tubuh, sehingga men-stimulasi sistem daya pertahanan tubuh 
memproduksi anti-bodi untuk melawan penyakit yang bersangkutan. Apabila 
penderita HIV/AIDS meminum air seninya sendiri yang mengadung virus HIV,
 maka akan merupakan vaksin yang melawan penyakitnya, dalam hal ini 
disebut auto-vaksin.
 Disamping membentuk anti-bodi humoral, air 
seni juga memacu dan meningkatkan produksi sel-T-limfosit, khususnya 
pada kasus HIV/AIDS, yang ditingkatkan adalah golongan CD-4. Dengan 
demikian terapi auto urin sangat bermanfaat dan berkhasiat untuk 
pengobatan HIV/AIDS.
 Dalam pertemuan ilmiah Konferensi Dunia Ke-2
 tentang Terapi Urin yang diselenggarakan di Gersfeld, Jerman, pernah 
dilaporkan 3 hasil pengalaman dan penelitian terapi auto urin terhadap 
HIV/AIDS dengan perincian sbb: (1) 1 kasus mengenai pengalaman sendiri 
oleh Cesar Perez Falero, (2) 1 kasus penderita HIV yang dilaporkan oleh 
Alex Lattanzi, dan (3) laporan hasil pengobatan dari 33 kasus HIV oleh 
Dr. Victoria Seme. Ketiga laporan tersebut tercantum dalam buku 
Proceedings Second World Conference on Urine Therapy, Gersfeld, Germany,
 May 1999. Dan di dalam buku pintar, Terapi Urine, oleh Mega Tantre, 
Penerbit Taramedia dan Restu Agung, 2001, memuat 5 laporan kesaksian 
tentang efektivitas terapi urin terhadap HIV/AIDS.
 Penutup
 Akhir-ahkhir ini hasil cara pengobatan HIV /AIDS dengan metoda multiple
 drug cocktails sementara cukup berhasil untuk menurunkan beban jumlah 
virus (virus load) dalam darah, sehingga penderita yang positif HIV 
tidak cepat-cepat beralih ke stadium lebih lanjut, menjadi AIDS dan 
mati. Namun dikawatirkan, disamping biaya yang terlalu tinggi ($ 
15.000.- /orang /tahun), lama-lama cara ini bisa juga mengakibatkan 
virusnya menjadi resisten terhadap obat yang digunakan.
 Oleh 
karena itu harus dicari cara lain, umpamanya dengan memberikan sejenis 
makanan tambahan, yang di dalamnya mengandung komponen yang mempunyai 
sifat dapat menekan atau membunuh virus. Kebetulan sekali penemuan Prof.
 Jon Kabara dan teamnya dari Michigen State University yang telah 
melakukan penelitian dan menekuni selama tidak kurang dari 30 tahun, 
telah menemukan bahwa minyak kelapa mempunyai sifat seperti yang 
diinginkan.
 Ternyata bahan aktif yang bersifat seperti 
antibiotika terkandung dalam minyak kelapa adalah golongan Saturated 
Mediun Chain Fatty Acids, yang terdiri dari 3 jenis asam lemak, yakni 
asam laurat (Lauric acid), asam kaprilik (Caprylic acid) dan asam kaprik
 (Capric acid). Di antara tiga komponen ini, asam laurat adalah yang 
paling poten dan kadarnya pun yang paling tinggi yakni 48%, sedangkan 
konsentrasi asam kaprilik dan asam kaprik masing-masing hanya 7 dan 8% 
saja.
 Telah dibuktikkan pula bahwa asam lemak jenuh rantai sedang
 (saturated medium chain fatty acids) ini dapat menghancurkan sel 
membran, hingga virus HIV menjadi mati. Dengan demikian minyak kelapa 
merupakan jenis minyak yang paling unggul, khas dan istimewa, karena 
mengandung jenis asam lemak jenuh rantai sedang. Asam laurik yang 
terkandung 48%, hampir sama tingginya dengan kadar asam laurik yang 
ditemukan dalam air susu ibu (45-50%). Bagi penderita HIV/AIDS disamping
 minum minyak kelapa, dianjurkan pula untuk makan buah kelapa, baik yang
 masih berbentuk degan, yang muda maupun yang tua, yang masih segar atau
 yang sudah dikeringkan karena hal itu menjadi obat herbal aids. Minum 
santan yang segar juga sangat bermanfaat. Dilaporkan bahwa setiap 50 
gram buah kelapa kering setara dengan 20-25 gram asam laurat, yang 
potensial dan sangat dibutuhkan untuk melawan virus HIV.
 Sifat 
lain yang sangat bermanfaat dan berguna bagi kesehatan kita ialah bila 
minyak kelapa dikonsumsi, di dalam tubuh segera dimetaboliser untuk 
memproduksi energi dan tidak diubah atau disimpan sebagai deposit lemak 
dalam jaringan lemak tubuh, dan tidak pula diubah menjadi kolesterol dan
 masuk ke dalam aliran darah. Sebaliknya semua jenis minyak goreng (yang
 bukan dibuat dari kelapa) kalau dikonsumsi sebagian akan diubah menjadi
 lemak dan didepositkan sebagai lemak dalam jaringan lemak tubuh, 
sebagian lagi menjadi kolesterol dan masuk dalam aliran darah.
 
Ada pula yang lebih gawat lagi, minyak goreng itu mengandung ikatan 
ganda (double bound) baik asam lemak tak jenuh tunggal atau ganda, jika 
minyak demikian dipanaskan, maka akan berubah bentuk menjadi Trans. 
Minyak goreng dengan bentuk trans telah dibuktikan sangat merugikan dan 
berdampak sangat negatif terhadap kesehatan kita, karena ia bersifat 
sebagai radical bebas (free radicals ).
===================
kesimpulannya
bukan hanya kelapa, ada manggis, kecubung, selain kelapa, malah daun mengkudu pun  dapat dijadikan alternatif obat AIDS, nah intinya adalah kalau penderita aids tidak punya daya tahan tubuh, jadi  harus dimatikan kumannya, kalau pakai antibiotika , rusak bagian lain, jadi ya harus ada pembunuh virus dan meningkatkan stamina tubuh, ya salah satunya minyak kelapa, mengkudu pun bisa kok, itu ada antibiotiknya yang dapat membunuh kuman, tetapi harus dideteksi dulu ya sakitnya, jangan asal minum. intinya kalau makin banyak minum obat dan mahal malah memperburuk keadaan.
 

 
 
 
 
0 komentar